Tingkatkan Penggunaan Produk Alat Kesehatan Dalam Negeri, Kurangi Ketergantungan Impor
By Admin
nusakini.com-- Pemerintah terus berupaya keras untuk keluar dari arus yang menarik ke perlambatan ekonomi global. Sejak setahun lalu, pemerintah merumuskan kembali sejumlah kebijakan agar kita bisa melawan arus global. Salah satu bidang yang menjadi pilar untuk menopangnya adalah industri kesehatan.
“Beberapa tahun lagi kita harus menjadi tuan rumah di negara kita sendiri baik di industri farmasi maupun alat kesehatan,” tegas Menko Perekonomian Darmin Nasution saat memberikan sambutan dalam acara Pameran Pembangunan Kesehatan dan Pameran Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri, di Jakarta, Jumat (18/11).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, alat kesehatan produksi dalam negeri sebenarnya telah mampu memenuhi 46 persen kebutuhan alat kesehatan di RS Tipe A, namun minat penggunaannya masih rendah. Hal ini terlihat dari 90 persen pasar alat kesehatan masih didominasi oleh produk impor.
Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah telah mengeluarkan Paket Deregulasi Kebijakan Ekonomi XI dan dilanjutkan dengan terbitnya Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2016 agar Kementerian Kesehatan memprioritaskan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri yang berbasis e-catalogue.
“Ini sebagai upaya untuk memperkenalkan bahwa Indonesia mampu memproduksi alat kesehatan di dalam negeri, sehingga dapat meningkatkan penggunaan produk dalam negeri,” tutur Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek.
Harapannya, dengan semakin diperkenalkannya produk alat kesehatan dalam negeri dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk alat kesehatan impor. Pengunaan alkes dalam negeri yang meningkat diharapkan juga dapat meningkatkankan eskpor mancanegara.
Pameran ini dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puah Maharani, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Efendi. (p/ab)